GOLONGAN ANTIBIOTIK

Ilustrasi golongan antibiotik
Perkembangan pengobatan medis modern yang pesat saat ini ditandai dengan produksi antibiotika yang sangat banyak jenis maupun jumlahnya. Sehingga untuk berbagai kepentingan, dibuat pembagian golongan antibiotik.
Antibiotik, baik yang dibuat secara alami maupun sintetis berguna untuk mengatasi maupun menyembuhkan sakit akibat infeksi bakteri. Dari jumlah antibiotika yang diproduksi saat ini, sebagian dipergunakan untuk penyembuhan terhadap penyakit yang disebabkan hewan. 
Pengelompokan Antibiotik
Untuk kepentingan praktis pengobatan, secara umum, terdapat 11 golongan antibiotik yang umumnya dilakukan di dunia klinis. Pembagian ini meliputi :
1. Golongan penisilin
Golongan penisilin bersifat bakterisidal dan bekerja untuk membunuh bakteri penyebab penyakit. Adanya nukleus asam amino penisilinat merupakan ciri khas antibiotika golongan ini.
Kelompok ini masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis yang dihubungkan dengan tingkat kerusakan terhadap enzim penisilinase maupun kekuatan spektrum anti kuman terhadap gram positif maupun negatifnya.
2. Golongan sefalosporin
Mirip dengan penisilin namun terbagi lagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing adalah kelompok yang paling aktif terhadap kuman gram positif namun kurang aktif terhadap gram negatif, (seperti sefalotin, sefaleksin, sefazolin, serta sefradin); kelompok yang lebih aktif terhadap gram negatif namun kurang aktif terhadap gram positif (seperti sefaklor dan sefamandol); serta kelompok paling aktif terhadap gram negatif (seperti mokasalatam, sefotaksim, dan sefoksitin)
3.Golongan amfenikol
Golongan amfenikol aktif terhadap kuman gram negatif maupun positif, klamidia, mikoplasma. Salah satu jenis dari golongan antibiotik ini, yaitu kloramfenikol hanya digunakan untuk mengatasi infeksi H. influenzae dan S. typhi karena bersifat toksit terhadap sumsum tulang.
4. Golongan tetrasiklin
Golongan ini meliputi tetrasiklin, metasiklin, minosiklin, demeklosiklin, klortetrasiklin, dan oksitetrasiklin. Golongan tetrasiklin masih sering dijadikan rujukan untuk mengatasi infeksi akibat klamidia, riketsia, mikoplasma meski di lapangan kerap ditemukan terjadinya kasus resistensi. Karena itu pemakaian antibiotika golongan ini makin dibatasi.
5. Golongan aminoglikosida
Golongan aminoglikosida bersifat bakterisidal atau membunuh bakteri. Beberapa jenis antibiotika yang masuk dalam golongan ini diantaranya streptomisin, kanamisin, amikasin, gentamisin, neomisin, tobramisin, dan metilmisin.
6. Golongan makrolida
Golongan ini sering digunakan sebagai alternatif pilihan selain penisilin. Beberapa yang masuk jenis ini diantaranya adalah rosaramisin, oleandomisin, roksitromisin, spiramisin, josamisin, eritromisin, dan trioleandomisin.
Salah satu jenis ini, yaitu eritromisin banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit legionnaires dan infeksi pneumonia atipik.
7. Golongan linkosamid
Golongan ini kadang digunakan sebagai pelengkap dalam mengatasi kuman yang tahan terhadap penisilin.
8. Golongan polipeptida
Golongan polipeptida dikenal aktif terhadap bakteri gram negatif seperti pseudomonas. Golongan ini diantaranya terdiri dari polimiksin, A, B, C, D, E.
9. Golongan antimikobakterium
Sesuai namanya, banyak digunakan untuk melawan bakteri mikobakterium. Diantaranya yang termasuk dalam golongan ini adalah etambutol, dapson, streptomisin, INH, dan rifampisin, yang dikenal untuk menyembuhkan TBC dan penyakit Lepra.
10. Golongan sulfonamida dan trimetropim
Golongan ini digunakan dalam bentuk kombinasi untuk mengatasi bakteri bronkhitis, prostatitis, salmonelosis, maupun untuk infeksi saluran kencing. Sedangkan penggunaan salah satu, seperti sulfonamida sering menimbulkan resistensi sehingga mulai ditinggalkan.
11. Golongan kuinolon

Golongan terakhir ini merupakan golongan antibiotik sistetis yang belakangan mulai banyak digunakan untuk infeksi nosokomial, diantaranya meliputi norfloksasin, ofloksasin, asam nalidiksat, ataupun pefloksasin.

0 komentar:

Posting Komentar