FLAGELATA

 Pengertian
Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan zooflagelata.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior).
Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan.

 Peranan dan Fungsi Flagel
Flagellum (jamak flagella) adalah alat gerak (motile organ) berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel satu. Flagella memungkinkan menghindarkan bakteri dari kondisi yang tidak mendukung baginya. Suatu individu dapat memiliki satu atau lebih flagella. Contohnya adalah alga bersel satu, Euglena viridis dan bakteri Escherichia coli. (wikipedia, 2011).
Archaea juga memiliki flagella, dan dioperasikan dengan cara yang mirip dengan flagella bakteri, batang panjang mereka yang digerakkan oleh motor berputar di dasar flagella tersebut. Motor didukung oleh gradien proton melintasi membran. Namun, flagela archaeal terutama berbeda dalam komposisi mereka dan pembangunan.
Kedua jenis flagella berevolusi dari nenek moyang yang berbeda, berbagi flagela bakteri satu nenek moyang dengan sistem sekresi tipe III, sedangkan flagela archaeal tampaknya telah berevolusi dari pili tipe IV bakteri. Berbeda dengan flagel bakteri, yang merupakan poros berongga dan dirakit oleh subunit bergerak ke atas pusat pori dan kemudian menambahkan ke akhir flagella ini, flagela archaeal subunit disintesis dengan menambahkan ke pangkalan mereka.
Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari.
Kecepatan normal rotasi untuk flagela Escherichia coli sekitar 6000 rpm, tetapi rekor kecepatan, ditetapkan oleh Vibrio kuat, adalah 100.000 rpm. Setiap flagela kedua motor reversibel dan protein organel ekspor dan aparat perakitan yang fabricates sebuah filamen eksternal mengekstrusi monomer flagellin melalui saluran pusat dan menambahkannya ke flagel yang tumbuh pada akhirnya.

 Fungsi Flagel
 1.      Flagel sebagai alat gerak dari prokariotik dan eukariotik.
Flagel memiliki struktur tubular dari permukaan luar dan fungsi motilitas. Flagela bertindak sebagai baling-baling, berputar berlawanan ketika mereka mendorong sel ke depan.
 2.      Flagela adalah struktur semi kaku digunakan untuk memindahkan sel-sel mikroba
 3.      Flagella menyebabkan sel untuk bergerak dengan rotasi mereka, yang didukung oleh kekuatan motif proton.

 Struktur Flagel
Adapun struktur Flagel adalah sebagai berikut :
1.        Lebar flagel kurang dari 0,1 µm
2.        Flagel merupakan benang-benang protoplasma yang berpangkal pada titik tepat di bawah membran sel
3.        Pangkal flagel dinamakan Rizoblast
4.        Flagel terdiri dari protein yang disebut flagelin semacam miosin
5.        Dalam medium cair, vibro dimana vibro ini bergerak dengan kecepatan 20 cm perdetik atau 0,3 km/menit atau 18 km/jam.

 Pergerakan Flagel
Menurut Hastuti (2002) kebanyakan sel bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada bakteri yang tidak dapat bergerak karena tidak memiliki falagel. Hal ini senada dengan pernyataan Taringan (1988) yang menyatakan bahwa gerak bakteri terjadi pada bakteri yang mempunyai flagel, karena flagel ini merupakan alat gerak bagi sel bakteri.
Flagel merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda tergantung kepada spesiesnya.



Jenis-Jenis Flagel
Ø  Monotrikh           : mempunyai satu flagel. Contoh : Vibrio cholera
Ø  Ditrikh                 : mempunyai dua flagel
Ø  Pentrikh              : mempunyai banyak flagel pada permukaan tubuh. Contoh : salmonella typhosa
Ø  Lopotrikh            : mempunyai flagel pada salah satu ujung tubuh bakteri yang berjumlah lebih dari dua buah. Contoh : Rhodospirillum rubrum
Ø  Amfitrikh            : mempunyai flagel pada sisi tubuh yang berlawanan. Contoh : Pseudomonas aeruginosa
Ø  Atrikh                  : tidak memiliki flagel. Contoh : Escherichia coli

Flagel tersusun atas tiga bagian yaitu :
1.        Pangkal (basal) merupakan bagian yang berhubungan dengan membran plasma,
2.        Hook yang pendek,

3.        Filamen yang bentuknya seperti benang yang panjangnya sampai beberapa kali melebihi panjang tubuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar